Jenis branding perlu dipahami dengan baik oleh setiap pelaku usaha. Dengan memahami jenis-jenis branding, seorang pengusaha atau pebisnis dapat mempersiapkan strategi yang tepat untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk ke masyarakat.
Branding penting dilakukan karena dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap suatu produk. Bahkan, branding dapat mempererat hubungan antara perusahaan dan konsumen sehingga kepercayaan pelanggan dapat terbangun. Jadi, siapkan diri Anda untuk mengenali jenis jenis branding perusahaan.
Baca juga: Perencanaan SDM: Pahami Tujuannya bagi Perusahaan
Memahami Jenis-Jenis Branding dan Contohnya
Sudah waktunya Anda untuk mempelajari jenis branding produk. Silakan perhatikan penjelasan selengkapnya di bawah ini.
1. Product Branding
Lazimnya sebuah perusahaan menerapkan product branding untuk membuat produk perusahaan makin dikenal. Branding ini dilakukan dengan meningkatkan popularitas produk dari suatu brand melalui kata-kata, warna, dan gambar. Contohnya, product branding terlihat pada produk Nike yang mengutamakan kualitas dengan logo sederhananya.
2. Personal Branding
Personal branding dilakukan dengan membangun citra positif di mata publik. Pada umumnya, public figure, seperti selebriti dan politikus, yang menerapkannya. Namun, seorang pebisnis pun dapat memanfaatkannya. Jika seorang pebisnis memiliki citra positif, tentu masyarakat akan menaruh kepercayaan terhadap produk yang dirilisnya.
3. Corporate Branding
Selain pada personal pebisnisnya, branding juga dapat difokuskan pada citra perusahaan atau dikenal dengan istilah corporate branding. Branding ini dapat dilakukan dengan membuat logo perusahaan hingga menentukan visi dan misi perusahaan. Perusahaan yang memiliki citra baik tentu membuat konsumen tidak ragu untuk membeli produknya.
4. Service Branding
Sesuai dengan namanya, service branding berfokus pada pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Perusahaan akan berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan agar selalu dipercaya. Branding ini cocok diterapkan pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa, seperti jasa travel, penginapan, atau maskapai penerbangan.
5. Co-Branding
Jika perusahaan Anda melakukan kerja sama bisnis dengan relasi, Anda bisa menerapkan co-branding. Hal ini membantu meningkatkan pasar pada kerja sama yang dilakukan. Contoh branding semacam ini pernah dilakukan oleh Uber dan Spotify dengan menggemakan kampanye yang berbunyi soundtrack untuk perjalanan Anda.
6. Cultural Branding
Sebuah perusahaan tentu memiliki kebudayaan atau kultur yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat juga dimanfaatkan untuk membangun citra. Misalnya, 1Souvenir yang memiliki kultur spiritual company dapat memanfaatkannya bahwa produk yang dibuat senantiasa berkualitas untuk menjaga keberkahan dari kedua belah pihak, perusahaan dan pelanggan.
7. Online Branding
Di era serba internet seperti sekarang, online branding adalah pilihan tepat untuk membangun citra produk atau perusahaan. Perusahaan dapat memanfaatkan berbagai platform, seperti website dan media sosial. Branding yang satu ini dapat digunakan untuk menjadikan produk, perusahaan, bahkan pebisnis populer di kalangan masyarakat.
Pilihlah branding yang sesuai dengan tujuan perusahaan Anda.