Bentuk Strategi Branding Era New Normal yang Perlu Dipersiapkan

Facebook
Twitter
LinkedIn
branding era news norml

Datangnya pandemi Covid-19 membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat. Saat ini, masyarakat harus menerapkan kehidupan dengan tatanan baru atau new normal. Tidak sekadar berdampak pada kehidupan sehari-hari, kehidupan bisnis pun merasakannya. Oleh karena itu, perusahaan harus menyiapkan branding era new normal agar bisa tetap bertahan.

Branding era new normal adalah salah satu strategi penting agar perusahaan mampu menghadapi hambatan yang muncul saat pandemi. Dengan hambatan yang teratasi, perusahaan tentu dapat terus bertahan tanpa adanya pengurangan sumber daya manusia. Hal ini tentu akan membawa perekonomian Indonesia tetap dalam kondisi stabil.

Strategi Branding Era New Normal bagi Suatu Perusahaan

Gempuran pandemi Covid-19 memang membawa dampak besar pada kehidupan bisnis. Banyak pengusaha gulung tikar lantaran tidak mampu bertahan. Akibatnya, pun merembet ke mana-mana. Salah satunya adalah kembali menyeruaknya angka pengangguran yang meningkat yang tentu menambah masalah sosial di Indonesia.

BACA JUGA: TIPS MEMILIH VENDOR YANG BAIK DALAM PENGADAAN BARANG

Kemungkinan besar strategi pemasaran pada masa pandemi Covid-19 yang menjadi utama. Banyak perusahaan yang omzetnya berhenti lantaran tidak mampu memasarkan dengan baik produknya. Sementara itu, untuk individu harus mampu membangun personal branding yang bagus agar mampu bersaing di tengah keterbatasan. Untuk itu, baik individu maupun perusahaan membutuhkan strategi branding era new normal. Strategi tersebut dapat mengacu pada prinsip 3R berikut.

  • Rebound

Perusahaan atau individu harus bangkit kembali setelah adanya terpaan badai pandemi Covid-19. Pada tahapan ini, perusahaan dapat merombak kembali nilai perusahaan. Hal ini untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan yang tengah menghadapi situasi sulit di masa pandemi.

  • Reboot

Setelah bangkit, perusahaan atau individu harus menemukan kembali model bisnis yang sesuai dengan keadaan pandemi. Pada tahapan ini, perusahaan sudah menemukan formula untuk merekonstruksi nilai perusahaan. Kemudian, berlanjut pada pelaksanaannya.

  • Reborn

Strategi yang terakhir ini berkaitan dengan membangun kembali identitas baru. Karena nilai perusahaan baru, tentu perlu branding baru. Dengan kata lain ini, perusahaan mengenalkan kembali citra positifnya kepada masyarakat dengan cara yang berbeda.

Pada intinya, perusahaan harus menciptakan branding baru yang sesuai dengan kondisi tatanan baru saat pandemi. Hal ini agar sesuai dengan keadaan sehingga konsumen lebih tertarik karena merasa dipahami. Branding era new normal dapat terakomodasi dengan memanfaatkan teknologi, terutama internet, mengingat pada masa pandemi terdapat pembatasan yang mempengaruhi komunikasi.

Media sosial dapat menjadi sarana pendukung untuk memaksimalkan branding perusahaan. Perusahaan hanya perlu membuat konten-konten menarik yang sesuai dengan jati diri. Konten tersebut dapat berupa gambar, foto, artikel, dan video. Melalui branding tersebut, harapannya omzet perusahaan dapat stabil sehingga perusahaan dapat bertahan di tengah keterbatasan pada masa pandemi dan penyesuaian era new normal.

BACA JUGA: BENTUK KECURANGAN DALAM PENGADAAN DI PERUSAHAAN