Budaya Berpusat pada Pelanggan: Manfaat dan Cara Menumbuhkannya

Facebook
Twitter
LinkedIn
budaya berpusat pada pelanggan

Kepuasan pelanggan selalu menjadi prioritas bagi suatu perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan perlu menanamkan budaya berpusat pada pelanggan. Penerapan budaya berpusat pada pelanggan adalah dengan memfokuskan diri pada pelanggan (customer focus). Lantas apa itu customer focus?

Customer focus berarti perusahaan memfasilitasi pengalaman pelanggan secara konsisten. Customer focus penting bagi perusahaan terutama di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut juga dapat menjadi inovasi bagi perusahaan dalam menumbuhkan budaya berpusat pada pelanggan.

Pentingnya Budaya Berpusat pada Pelanggan

Mengutamakan pelanggan bermanfaat bagi kelangsungan aktivitas perusahaan. Hal tersebut dapat tercapai dengan membangun budaya yang berpusat pada konsumen. Adapun manfaat dari menumbuhkan budaya berpusat pada pelanggan adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Faktor Penentu Kesuksesan Kerja Sama Perusahaan

Menumbuhkan kepuasan pelanggan

Kepuasan pelanggan berdampak besar terhadap keberlangsungan aktivitas perusahaan. Jika pelanggan merasa puas, tentu pelanggan akan terus berlangganan bahkan merekomendasikan produk atau jasa perusahaan ke orang lain. Budaya yang berfokus pada pelanggan menjadi kunci utama untuk mencapainya.

Membangun loyalitas pelanggan

Jika perusahaan membangun kedekatan dengan pelanggan, tidak menutup kemungkinan akan menumbuhkan loyalitas pada diri pelanggan. Loyalitas tersebut tentunya bermanfaat dalam meningkatkan omzet perusahaan. Pelanggan akan melakukan pemesanan ulang terhadap produk atau jasa dari perusahaan. Bahkan, bisa jadi pelanggan akan mempromosikan produk atau jasa ke orang-orang terdekatnya.

Memaksimalkan promosi lewat iklan

Iklan menjadi media utama bagi suatu perusahaan untuk melakukan suatu promosi. Sayangnya, beberapa iklan tidak berdampak efektif terhadap pendapatan perusahaan. Padahal, biaya untuk pasang iklan tidaklah sedikit. Untuk memaksimalkan hal tersebut, perusahaan dapat membangun kedekatan dengan pelanggan. Kedekatan tersebut dapat terbentuk melalui budaya yang berfokus pada pelanggan.

Setelah mengetahui pentingnya budaya yang berfokus pada pelanggan, tentu sebuah perusahaan akan segera mengambil tindakan. Hal ini demi tercapainya tujuan perusahaan. Lantas bagaimana caranya? Berikut ini adalah contoh orientasi pelanggan.

Menawarkan sampel gratis

Sampel gratis tentunya menjadi daya tarik tersendiri dari bagi calon konsumen. Hal ini karena konsumen dapat mencoba produk atau jasa sebelum membelinya. Sampel gratis juga menjadi indikator bagi konsumen untuk memutuskan apakah akan membeli produk atau jasa dari perusahaan. Oleh karena itu, sudah seharusnya sampel berupa produk terbaik agar pelanggan terpikat.

Memberikan pelayanan yang sigap

Pelanggan tidak melulu terkesan dengan produk dan jasa yang berkualitas. Pasalnya, banyak perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang serupa. Oleh karena itu, untuk menarik perhatian pelanggan, perusahaan dapat memberikan pelayanan yang sigap. Artinya, perusahaan harus siap sedia melayani pelanggan dengan cepat. Selain cepat, pelayanan juga harus ramah.

Baca Juga: Tantangan Public Relation di Era New Normal