Jenis Branding Bisnis untuk Membangun Kemajuan Perusahaan

Facebook
Twitter
LinkedIn
jenis branding bisnis

Untuk memajukan perusahaan, pengusaha perlu mengenali jenis branding bisnis. Dengan mengetahui jenis-jenis branding, perusahaan dapat memilih kemudian menentukan jenis branding yang sesuai dengan keadaan perusahaan. Sebelum mengenal jenis branding, alangkah baiknya mengetahui tentang hal-hal terkait branding.

Apakah brand dan branding itu sama? Apa itu branding dan marketing? Brand dan branding meskipun sama memiliki pengertian yang berbeda. Adapun perbedaan brand dan branding, yaitu brand adalah konsep dari sebuah produk atau jasa, sedangkan branding adalah cara perusahaan menampilkan citra produk atau jasa. Dari situ jelas sudah jika branding menjadi pendukung dalam proses marketing perusahaan.

Mengenal Jenis Branding Bisnis untuk Perusahaan

Kunci dalam membuat strategi branding adalah menggunakan salah satu atau gabungan dari jenis branding. Jenis branding tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa jenis branding bisnis yang patut untuk dicoba.

Product branding

Product branding menjadi jenis yang paling mudah teridentifikasi. Jenis branding ini juga paling sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh product branding terlihat pada merek Odol yang sering digunakan untuk menyebut pasta gigi. Padahal, odol adalah merek pasta gigi yang berasal dari Jerman.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Event Organizer dalam Acara Perusahaan

Personal branding

Personal branding menjadi bentuk strategi yang digunakan untuk menunjukkan citra diri. Oleh karena itu, jens branding ini lebih cocok untuk membangun citra individu. Perusahaan bisa membantu untuk meningkatkan citra karyawannya melalui personal branding. Jika karyawan memiliki personal branding yang bagus tentu akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan perusahaan.

Corporate branding

Corporate branding adalah bentuk strategi utama dalam membangun citra perusahaan. Jika berhasil membangun corporate branding, tentunya konsumen akan percaya dengan perusahaan. Hal ini dapat mendukung penjualan produk dan jasa perusahaan.

Geographical branding

Jenis branding yang satu ini paling cocok untuk memperkenalkan usaha di bidang wisata. Geographical branding berarti memperkenalkan suatu wilayah agar mendapat kunjungan dari orang lain. Misalnya saja, Yogyakarta yang membranding diri sebagai Kota Wisata, Kota Budaya, hingga Kota Pelajar.

Service branding

Serving branding lebih berfokus pada pengalaman konsumen. Artinya, perusahaan lebih menekankan pada pengalam yang didapatkan konsumen ketika menggunakan produk atau jasa perusahaan. Dengan menekankan pengalaman konsumen, tentu akan lebih sesuai dengan target market.

Co-branding

Penerapan jenis branding ini dapat terjadi jika ada partnership atau hubungan kerja sama. Dua perusahaan yang mengadakan kerja sama ini bisa memadukan produk yang mereka miliki. Contoh yang paling populer adalah adanya kerja sama antara Wall dan Oreo yang menghadirkan es krim rasa oreo.

No-brand branding

Branding ini disebut paling minimalis karena lebih mengutamakan kualitas daripada merek. Dengan kata lain, perusahaan yang memilih strategi ini berarti cukup percaya diri dengan produk yang mereka miliki.