Hindari Kesalahan Branding Perusahaan yang Membuat Gagal

Facebook
Twitter
LinkedIn
kesalahan branding perusahaan

Suatu perusahaan perlu melakukan branding demi mendukung kelangsungan produksi. Sayangnya, banyak yang melakukan kesalahan branding perusahaan. Untuk itu, ada baiknya perusahaan mengenai seluk-beluk branding. Lantas apa itu branding? Bagaimana cara membuat brand sendiri?

Branding adalah upaya untuk mengenalkan produk atau jasa melalui pengenalan citra yang baik. Sebuah perusahaan dapat membuat brand dengan cara membuat logo. Selain itu, perusahaan dapat membuat slogan yang melengkapi branding. Contoh brand yang kita kenal adalah logo Apple yang berupa buah apel.

Adanya branding tersebut menjadikan perusahaan lebih mudah diterima perusahaan. Jika demikian, pendapatan perusahaan dapat meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, sudah seharusnya suatu perusahaan memahami pentingnya branding bagi kemajuan perusahaan.

Baca Juga: 5 Hal Yang Mengancam Acara Perusahaan Anda Gagal

Beberapa Kesalahan Branding Perusahaan

Perusahaan harus memikirkan branding dengan mata. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan branding perusahaan. Kesalahan tersebut dapat mewujudkan masalah brandings. Hal ini dapat menjadi jawaban dari pertanyaan kenapa produk tidak laku. Berikut ini adalah beberapa kesalahan branding perusahaan yang sering terjadi.

Merek tidak sesuai

Dalam membuat merek haruslah sesuai dengan produknya. Hal ini karena merek dapat merepresentasikan produknya. Jika asal dalam membuat merek, tentunya masyarakat akan salah paham sehingga tidak tertarik untuk mengonsumsinya. Untuk itulah, perusahaan perlu menentukan merek dengan baik. Jangan sampai, bergonta-ganti merek karena dapat merusak citra perusahaan.

Tidak memperhatikan kompetitor

Kesalahan branding yang selanjutnya adalah tidak memperhatikan kompetitor. Perusahaan harus melihat kompetitor agar tidak membuat branding yang mirip atau bahkan sama. Jika terjadi hal demikian tentu akan menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Bahkan, bisa menyebabkan masalah hukum. Hal yang seharusnya dicermati dari kompetitor adalah merek, logo, slogan, hingga keunggulan dan kelemahan produk.

Target market tidak jelas

Target market dalam membangun branding perusahaan sangatlah penting. Jika sudah menentukan target market, tentunya branding akan lebih terarah. Ketika target market sudah jelas, pembuatan desain logo akan lebih mudah dari segi bentuk dan warna. Slogan pun akan lebih mudah ditentukan dan akan lebih mengena ke hati masyarakat.

Tidak konsisten

Dalam membangun branding, perusahaan haruslah konsisten. Jika sudah membuat branding di media sosial, perusahaan harus konsisten dalam membuat konten-konten yang mendukung branding. Dengan konsisten membuat konten-konten yang mendukung, branding perusahaan tentu akan lebih berhasil dan mengena di hati masyarakat.

Tidak melakukan perbaikan

Jika branding sudah berjalan, ada baiknya perusahaan melakukan introspeksi diri terkait produk. Pastikan produk memiliki kualitas unggulan. Kualitas produk harus seimbang dengan branding. Jangan sampai branding berlebihan dan tidak sesuai dengan produk. Hal ini akan memunculkan persepsi bahwa konsumen dibohongi.

Berbagai kesalahan branding perusahaan tersebut harus dihindari. Jika telanjur terjadi, perusahaan harus segera menanganinya. Pasalnya, kesalahan tersebut dapat mengacaukan citra perusahaan yang telah terbangun. Tentu, tidak ingin, bukan, perusahaan Anda bercitra buruk?

Baca Juga: Cara Melakukan Pelayanan Prima Kepada Pelanggan