Model AIDA: Ampuh untuk Tingkatkan Penjualan Perusahaan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Model Aida

Apa itu model AIDA? Anda mungkin sudah familier dengan istilah tersebut, tetapi belum memahaminya dengan baik. Model AIDA adalah model pemasaran yang dilakukan dengan mengidentifikasi tahapan kognitif masyarakat dalam melakukan pembelian. Dengan kata lain, model marketing ini menjelaskan tahapan yang biasa dilewati seseorang sebelum memutuskan untuk membeli produk atau menggunakan layanan tertentu.

Baca juga: Segmentasi Pasar: Turut Sukseskan Strategi Pemasaran

Teori AIDA pada dasarnya merupakan akronim dari awareness, interest, desire, dan action. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

  1. Awareness
    Model AIDA dalam pemasaran yang pertama kali adalah menciptakan kesadaran atau menunjukan daya tarik pada sebuah brand. Tahapan ini dapat dilakukan dengan cara membuat iklan yang menarik. Bila perlu, perusahaan bisa melakukan tindakan provokatif untuk menarik perhatian calon konsumen. Oleh karena itu, sebaiknya iklan dibuat sesuai dengan target pasar.
  2. Interest
    Tahapan interest berupa mempertahankan ketertarikan masyarakat terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Di samping itu, perusahaan juga harus bisa menciptakan minat konsumen untuk menyukai produk atau layanan dari perusahaan. Jika berhasil dilakukan, tahapan ini akan menciptakan pelanggan yang loyal.
  3. Desire
    Setelah konsumen menyukai produk, pada tahapan desire, perusahaan harus berupaya untuk membuat pelanggan membeli dan menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan. Namun, perusahaan perlu mempertimbangkan persaingan dengan kompetitor. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mendapatkan hasil maksimal. Perusahaan harus mampu menunjukkan keunggulan produk atau layanan daripada produk milik pesaing.
  4. Action
    Tahapan terakhir adalah pengambilan keputusan. Setelah menunjukkan daya tarik, kemudian pelanggan memiliki minat hingga menyukai, keputusan yang diambil seharusnya membeli produk atau layanan. Akan tetapi, keputusan yang diambil oleh pelanggan bisa jadi tidak membeli karena lebih tertarik dengan produk milik pesaing.

Kelebihan dan Kekurangan Model AIDA

Model AIDA memiliki kelebihan berupa mampu menggambarkan proses pembelian dengan sederhana. Selain itu, AIDA akan menjabarkan potensi kelemahan produk. Bahkan, AIDA dapat digunakan untuk membantu untuk menciptakan konten yang sesuai dengan audiens.

Meski demikian, AIDA tetap memiliki kekurangan. Salah satunya adalah tidak memperhitungkan buyer’s journey yang non-linear. Kemudian, AIDA juga tidak melibatkan ketersedian barang, harga, kepuasan pelanggan, dan rekomendasi dari pihak lain saat terjadi pembelian.

Dengan mengetahui seluk-beluk terkait AIDA, apabila perusahaan Anda hendak menggunakannya dapat melakukan penyesuaian dan melengkapi kekurangannya.