Dalam membangun usaha, salah satu hal penting yang patut Anda kenali adalah model bisnis. Sudahkah Anda mengetahui apa itu model bisnis? Model bisnis adalah strategi yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, istilah tersebut dapat juga dimaknai sebagai rencana yang terkait tata cara menjalankan bisnis agar menguntungkan.
Ada empat hal yang setidaknya terdapat dapat business model, yaitu sebagai berikut.
- Produk atau jasa yang hendak dijual
- Cara memasarkan produk atau jasa
- Besar biaya yang dibutuhkan
- Cara mendapatkan keuntungan
Baca juga: 7 Langkah Efektif dalam Melakukan Ekspansi Bisnis!
Cari Tahu Jenis Model Bisnis!
Setelah mengetahui makna, Anda sebaiknya juga memahami macam macam model bisnis. Hal ini supaya untuk mempermudah dalam memilih. Berikut ini adalah beragam jenis business model yang bisa Anda pilih.
1. Franchise
Franchise dikenal juga dengan istilah waralaba. Model semacam ini paling sering dipakai oleh pengusaha restoran. Akan tetapi, ada juga pebisnis yang bergerak di bidang jasa menggunakan jenis model ini. Prinsip dari model ini adalah ketika Anda hendak memulai bisnis, Anda menggunakan brand yang sudah ada dengan membayar uang kompensasi kerja sama. Contohnya adalah McDonalds dan Pizza Hut.
2. Subscription
Jenis business model ini mengharuskan konsumen untuk berlangganan supaya bisa mendapatkan akses dari sebuah layanan. Konsumen akan dikenai biaya jika hendak berlangganan jasa tersebut. Lamanya berlangganan bisa disesuaikan, mulai dari harian, bulanan, hingga tahunan. Contoh bisnis semacam ini adalah Netflix dan Spotify.
3. Marketplace
Di era serba digital seperti sekarang, marketplace menjadi business model yang populer. Hal ini karena penggunaannya mudah dan banyak orang yang mengaksesnya. Penjual dan pembeli akan dipertemukan melalui online saat hendak melakukan transaksi jual beli. Anda tentu tidak asing dengan marketplace Shopee dan Tokopedia, bukan?
4. Dropship
Anda tentu tidak asing dengan istilah dropship. Konsep business model ini adalah menjual barang dari pihak lain. Kebanyakan dropshipper atau pelaku bisnis dropship berjualan secara online. Jika hendak menjalankan bisnis yang demikian, Anda perlu berpikir masak-masak karena keuntungan yang didapatkan relatif kecil.
5. Manufacture
Business model ini berupa menghadirkan barang mentah yang akan dijual ke perusahaan yang membutuhkan. Meski cenderung sangat dibutuhkan, bisnis semacam ini tentu membutuhkan modal yang lebih besar karena Anda perlu menyiapkan bahan baku yang berkualitas. Contohnya adalah Deli Computer yang menjual beragam komponen dari komputer.
6. Freemium
Model freemium lebih sering digunakan oleh mereka yang bergerak di bidang software atau aplikasi. Anda pasti pernah menginstal software atau aplikasi tertentu yang bisa secara gratis, tetapi ada fitur yang bisa diakses jika berlangganan. Selain itu, biasanya konsumen yang berlangganan akan bebas dari iklan yang mengganggu.
7. Bundling Model
Bundling model berupa penjualan produk atau jasa dengan sistem paket. Artinya, Anda akan menjual dua atau lebih suatu produk secara sekaligus. Biasanya, harga jualnya jauh lebih rendah daripada produk yang dijual satuan. Hal inilah yang menjadikan keuntungan yang didapat perusahaan cenderung lebih menyusut.
Apa pun jenis business model yang Anda pilih, pastikan Anda membuat perencanaan matang dan melakukan evaluasi sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal.