Tantangan Public Relation di Era New Normal

Facebook
Twitter
LinkedIn
Public Relation di Era New Normal

Public relation di era new normal tentunya menghadapi tantangan baru. Karena memilih tantangan baru, public relation haruslah bisa menemukan gaya baru juga. Sebelum membahas lebih jauh, alangkah baiknya kita mengenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan public relation. Setelah itu, kita lanjutkan pembahasan mengenai era new normal dan hubungannya dengan public relation.

Public relation adalah salah satu bentuk strategi perusahaan dalam membangun opini masyarakat untuk mendapatkan citra positif. Karena itulah, public relation berperan penting bagi suatu perusahaan. Sementara itu, era new normal atau tatanan baru adalah istilah yang muncul karena adanya pandemi Covid-19. Istilah tersebut merujuk pada gaya hidup baru yang menyesuaikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus.

Dari penjelasan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwa public relation di era new normal adalah strategi perusahaan dalam membangun citra positif di tengah perubahan tatanan kehidupan. Tatanan baru memicu adalah masalah public relation di Indonesia yang baru juga. Hal ini berimbas pada perubahan tugas public relation.

Baca juga : Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan dalam Pengadaan Barang

Tantangan Public Relation di Era New Normal dan Penyelesaiannya

Pada dasarnya, tugas public relation berkaitan dengan kegiatan komunikasi. Sayangnya, beberapa orang justru menyepelekan komunikasi sehingga memunculkan masalah. Misalnya saja, terdapat kasus public relation 2021 yang berupa balasan komentar KAI Commuter Line yang dianggap tidak beretika. Padahal, komentar tersebut membalas laporan pelecehan seksual.

Meski dapat memicu munculnya kasus, public relation memang tidak bisa hilang dalam susunan sebuah perusahaan. Hal ini karena kelebihan public relation memang penting untuk sebuah perusahaan. Dengan adanya public relation, sebuah perusahaan dapat memperkenalkan secara luas dengan membangun citra positif. Sayangnya, hal tersebut terkendala saat era tatanan baru seperti sekarang.

Kendala public relation yang paling terasa saat era tatanan baru adalah tidak mudahnya menjalin komunikasi karena adanya batasan sosial. Hal ini juga menyebabkan public relation tidak mudah untuk mengadakan acara yang melibatkan banyak orang.

Namun, kemajuan teknologi dan inovasi dalam berkomunikasi memutus rantai permasalahan yang mengakar di public relation. Berbagai kegiatan yang mengumpulkan banyak orang dapat terakomodasi secara daring atau online. Berikut ini adalah beberapa pilihan kegiatan yang bisa kita lakukan secara daring.

  • Webinar: Melalui webinar atau seminar online perusahaan dapat menyampaikan pesan atau mempromosikan diri sehingga mendapatkan atensi dari masyarakat. Kemungkinan akan banyak masyarakat yang tertarik mengikuti karena webinar dapat menambah ilmu dan wawasan baru.
  • Lomba: Lomba juga dapat menjadi sarana kegiatan public relation. Pasalnya, di tengah pandemi kebanyakan masyarakat berdiam diri di rumah. Mereka membutuhkan aktivitas baru yang menantang agar bisa lepas dari rasa bosan.
  • Give away: Masyarakat pasti akan senang dengan iming-iming hadiah. Karena itulah, tidak adalah salahnya jika memanfaatkan give away sebagai bentuk kegiatan public relation. Tentunya, dengan membuat persyaratan yang bisa membangun opini positif bagi perusahaan.

Public Relation Dalam Marketing

Jika berbicara public relation sebenarnya tidak bisa kita pisahkan dengan tim marketing atau pemasaran. Hal ini karena public relation memiliki peran penting juga dapat memenuhi tujuan finansial. Contoh peran public relation dalam marketing adalah sebagai pendukung promosi. Public relation dapat turut memaksimalkan promosi yang dilakukan perusahaan.

Bentuk dukungan dari public relation terhadap promosi perusahaan dapat dilakukan dengan mengoptimasi media yang digunakan untuk promosi. Berhubung masih di era new normal, rasanya media sosial atau website bisa menjadi pilihan tepat bagi public relation di era new normal dalam mendukung kegiatan marketing.