Risiko bisnis adalah berbagai hal yang kurang menyenangkan yang dapat merugikan perusahaan bahkan menyebabkan kebangkrutan. Risiko di suatu perusahaan dapat disebabkan oleh faktor internal atau eksternal. Faktor internal penyebab risiko, antara lain, adalah manajemen yang kurang memadai.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang mengancam dari dalam, perusahaan perlu membentuk manajemen risiko bisnis. Dengan begitu, pengelolaan risiko bisnis akan lebih terorganisasi dan terarah. Hal ini akan mencegah terjadinya risiko berevolusi menjadi permasalahan yang menghambat perusahaan.
Sementara itu, risiko bisnis eksternal dapat berupa bencana alam yang memang tidak terduga. Pencurian dapat juga menjadi risiko eksternal yang tidak terduga. Kemudian, ada juga regulasi pemerintah yang kerap berubah juga dapat menjadi risiko yang membuat perusahaan ketar-ketir.
Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Memperhatikan Etika Pemasaran
Mengenali Jenis-Jenis Risiko Bisnis
Agar dapat melakukan pengelolaan risiko dengan baik, perusahaan memang perlu membentuk manajemen yang baik pula. Namun, di sisi lain, perusahaan juga perlu mengenali jenis-jenis risiko. Adapun jenis-jenis risiko yang kerap mendera suatu perusahaan adalah sebagai berikut.
Risiko Hukum: RIsiko ini akan muncul ketika perusahaan tidak dapat menaati peraturan negara. Akibatnya, perusahaan akan mendapatkan tuntutan hukum atau membayar denda. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada citra perusahaan.
- Risiko Reputasi: Risiko reputasi dapat mengancam persepsi masyarakat terhadap perusahaan. Jika demikian, kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan akan berkurang sehingga enggan untuk berlanggan produk atau layanan dari perusahaan.
- Risiko Operasional: Risiko operasional terjadi jika aktivitas produksi mengganggu perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Risiko ini dapat terjadi karena kesalahan karyawan, kerusakan aset perusahaan, atau penipuan pihak luar.
- Risiko Keamanan: Pada era digital seperti sekarang, keamanan tidak sekadar untuk barang fisik. Akan tetapi, perlu juga keamanan terhadap data lunak. Jika keamanan dibobol, perusahaan bisa mengalami kebocoran data penting.
- Risiko Finansial: Utang yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan risiko finansial. Di samping itu, risiko finansial dapat juga muncul karena kurang matangnya perencanaan anggaran keuangan dan belanja.
- Risiko Kompetisi: Risiko yang satu ini dapat dikatakan sebagai risiko eksternal. Pasalnya, risiko muncul karena kompetitor mengalami peningkatan pangsa pasar. Hal ini tentu dapat mengancam keberlangsungan produk perusahaan.
- Risiko Fisik: Seiring berjalannya waktu, aset fisik yang dimiliki perusahaan dapat mengalami kerusakan. Hal ini tentu perlu diantisipasi oleh perusahaan. Kerusakan fisik dapat juga disebabkan oleh adanya bencana alam.
Berbagai risiko yang muncul di perusahaan terkadang memang tidak dapat dihindari. Jika sudah terjadi, perusahaan harus segera mengatasinya agar kondisi perusahaan tidak makin buruk.