Storytelling Marketing: Lakukan Pemasaran dengan Bercerita

Facebook
Twitter
LinkedIn
Storytelling Marketing

Anda sudah pernah mendengar storytelling marketing? Storytelling marketing adalah narasi yang digunakan sebagai bentuk pemasaran produk. Tujuan dari strategi ini adalah memotivasi konsumen untuk membuat keputusan membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan. 

Strategi pemasaran dengan bercerita memberikan beberapa manfaat juga bagi perusahaan. Misalnya saja, lewat strategi ini memungkinkan brand awareness meningkat. Di samping itu, strategi ini juga membangun kepercayaan pelanggan dan bisa menjadikan pelanggan lebih akrab. 

Mengenali Proses Storytelling Marketing

Terdapat tiga elemen penting yang harus diperhatikan dalam membuat storytelling marketing, yaitu karakter, konflik, dan resolusi. Karakter menjadi penggerak cerita yang hendak disampaikan. Sementara itu, konflik adalah masalah yang dapat menghubungkan audiens dengan produk yang hendak ditawarkan. Kemudian, resolusi berupa bagian penutup yang mengajak audiens untuk beraksi.

Setelah memahami setiap elemen, sudah saatnya Anda mempelajari prosesnya sebagai berikut.

Baca Juga: 7 Strategi Pemasaran Produk Efektif untuk Kembangkan Bisnis

Menentukan target audiens

Tahapan pertama adalah mengenali target audiens perusahaan Anda. Hal ini dapat Anda ketahui dengan melakukan riset hingga membuat buyer persona. Dengan mengenali target audiens, Anda akan lebih mudah menghadirkan cerita yang sesuai dengan keadaan audiens sehingga lebih mengena.

Memastikan inti pesan

Inti pesan sama saja dengan tema dari cerita. Dengan adanya inti atau tema tersebut, cerita akan menjadi lebih berfokus. Inti cerita yang dimaksud dapat berupa penjualan produk, identifikasi spesifikasi produk, hingga kelebihan dan keunikan produk.

Menentukan jenis cerita

Dengan menentukan jenis cerita, Anda akan mudah dalam menenun setiap kata hingga menjadi alur yang enak untuk dinikmati. Anda bisa membuatnya selayaknya cerita atau dengan membumbui cerita dengan dialog-dialog antartokoh yang melarutkan emosi audiens.

Menetapkan ajakan

Meskipun berupa cerita, Anda harus menyisipkan tindakan yang harus dilakukan oleh audiens setelah memahami isi cerita. Tindakan tersebut bisa berupa pembelian produk. Selain itu, aksi dari audiens dapat berupa mengunduh file hingga berlangganan sesuatu.

Memilih media cerita

Pemasaran dengan storytelling dapat dilakukan dengan beragam media. Anda bisa memanfaatkan website atau blog jika cerita dikemas dalam bentuk tulisan. Podcast jika bisa dipilih bila cerita hanyalah berupa audio. Di sisi lain, Youtube pun dimanfaatkan jika cerita dikemas dalam bentuk video.

Membuat dan membagikan cerita

Langkah-langkah yang sudah Anda lewati menjadi dasar untuk membuat draf storytelling. Jika draf sudah selesai, sudah saatnya untuk membuatnya menjadi cerita yang utuh. Terakhir, tentunya silakan bagian cerita Anda sebagai bentuk promosi perusahaan.

Bila masih bingung, Anda bisa melihat contoh storytelling marketing yang dilakukan suatu brand atau perusahaan. Misalnya saja, strategi yang dipakai oleh Coca Cola dan Disney.