5 Indikator Brand Awareness yang Penting untuk Diketahui

Facebook
Twitter
LinkedIn
Indikator Brand Awareness

Indikator brand awareness adalah hal yang esensial bagi sebuah perusahaan. Pasalnya, brand awareness menjadi tolok ukur seberapa jauh konsumen mengenal produk yang dikeluarkan perusahaan. Jika masyarakat tidak mengenal produk yang dikeluarkan perusahaan tentu penjualannya pun tidak akan banyak.

Perusahaan harus mengetahui berada di tingkatan brand awareness yang mana. Tingkatan brand awareness dibedakan menjadi empat level. Tingkatan tersebut akan memengaruhi kesadaran merek yang secara tidak langsung berefek pada penjualan produk. Adapun keempat level brand awareness adalah sebagai berikut.

Indikator brand awareness

  • Unaware of  a Brand: Di level ini, masyarakat belum menyadari adanya merek dari suatu perusahaan.
  • Brand Recognition: Masyarakat bisa mengenali merek dari suatu perusahaan dari visual yang ditampilkan.
  • Brand Recall: Jika membahas suatu produk, masyarakat kemungkinan akan mengingat merek dari suatu perusahaan.
  • Top of Mind: Pada tingkatan ini, merek dari perusahaan akan menjadi yang pertama kali diingat oleh masyarakat.

Dengan mengetahui tingkatan brand awareness, perusahaan bisa menyusun strategi untuk meningkatkan atau mempertahankan posisinya. Dengan strategi yang tepat, posisi brand awareness bisa berada pada tingkatan yang lebih baik. Hal ini tentu membutuhkan kerja sama dari setiap divisi perusahaan.

Ketahui Indikator Brand Awareness!

Setelah mengetahui tingkatannya, Anda perlu juga mengetahui indikator brand awareness. Dengan mengetahui indikator brand awareness, Anda bisa mengidentifikasi apakah perusahaan Anda telah berhasil membangun brand awareness yang sesuai. Berikut ini adalah beberapa indikator brand awareness yang bisa digunakan.

BACA JUGA: LEWATI PROSEDUR PENGADAAN BARANG DENGAN 3 TAHAPAN BERIKUT!

Brand impressions

Untuk mengetahui keberhasilan brand awareness, impresi atau kesan dari konsumen menjadi hal yang utama. Indikator ini dapat dilihat dari iklan yang dipasang oleh perusahaan. Oleh karena itu, jika hendak beriklan, perlu dirancang semenarik mungkin agar meninggalkan kesan baik di benak masyarakat umum.

Engagement media sosial

Di era serba digital seperti sekarang, agaknya sebagian besar masyarakat telah memiliki akun media sosial. Hal ini membuka peluang perusahaan untuk menunjukkan jati diri. Dari situ juga, brand awareness perusahaan bisa dipastikan. Perusahaan bisa memproduksi konten menarik dengan mengangkat isu terhangat serta mencantumkan hashtag yang sesuai.

Website traffic

Selain memanfaatkan media sosial, website juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan brand awareness. Jika memiliki website, Anda bisa mengecek tingkatan brand awareness dengan melihat traffic. Salah satu yang bisa menjadi tolok ukur adalah jumlah kunjungan per hari.

Volume search

Jika brand sudah dikenal secara luas oleh masyarakat, tidak menutup kemungkinan nama brand akan sering dicari menggunakan mesin pencarian di internet. Makin banyak volume search terhadap nama brand, makin baik juga citra perusahaan di mata masyarakat.

Survei kesadaran merek

Kuesioner brand awareness dapat dimanfaatkan dalam melakukan survei kesadaran merek. Kuesioner tersebut dapat dilakukan secara tertulis atau elektronik. Akan lebih baik lagi jika survei dilakukan dengan wawancara langsung untuk mengetahui keadaan yang senyatanya.

Selain melihat indikator, penting juga untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi brand awareness. Pasalnya, ada banyak faktor yang bisa memengaruhi brand awareness dari suatu perusahaan. Dengan begitu, perusahaan bisa menyiapkan usaha yang maksimal.

BACA JUGA: STRATEGI PUBLIC RELATIONS: BANGUN CITRA POSITIF PERUSAHAAN