Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan dalam Pengadaan Barang

Facebook
Twitter
LinkedIn

Kecurangan dalam pengadaan barang dapat terjadi karena adanya celah yang memungkinkan. Salah satu bentuk kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa adalah korupsi. Jika kita runut, kasus korupsi yang terjadi kebanyakan berasal dari proses pengadaan barang dan jasa. Bahkan, kasus korupsi dari proses pengadaan barang dan jasa hampir menyentuh angka 80% dari kasus yang ada. Lantas pada tahapan apa pengadaan barang dan jasa terjadi risiko kecurangan?

Berdasarkan kasus kecurangan pengadaan barang yang sudah terjadi, risiko kecurangan bermula pada tahap perencanaan dan penganggaran. Salah satu contoh kasus kecurangan pengadaan barang adalah penerimaan gratifikasi pada pengadaan barang dan jasa di Pemprov Jambi tahun 2016-2021. Akibat dari kasus tersebut, negara mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Penyebab korupsi pengadaan barang dan jasa ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kerangka hukum dan kelembagaan yang lemah. Kapasitas pengelola pengadaan barang dan jasa yang lemah dapat juga menjadi penyebab kecurangan pengadaan barang dan jasa. Selain itu, pengawasan proses pengadaan jasa yang lemah juga menjadi pemicu tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.

Baca juga : 5 Bentuk Kerja Sama Antarperusahaan

Cara Mencegah dan Mendeteksi Kecurangan dalam Pengadaan Barang

Cara mengatasi korupsi pengadaan barang dan jasa adalah dengan memaksimalkan tugas auditor. Lantas bagaimana auditor dapat mengetahui adanya kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa? Auditor dapat melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut.

1. Memperbaiki struktur pengendalian intern

Pencegahan kecurangan dapat diawali dengan membangun struktur pengendalian intern. Manajemen harus membuat struktur pengendalian yang efektif. Struktur pengendalian tersebut memiliki komponen-komponen yang saling terkait. Adapun komponen tersebut adalah lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, standar pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.

2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian dalam pengadaan barang haruslah dilakukan secara efektif. Bentuk pengendalian dapat berupa review kinerja. Selain itu, informasi dan fisik terkait pengadaan barang juga harus melewati proses pengendalian. Tugas terkait pengadaan barang juga harus jelas yang menjadi penanggung jawabnya.

3. Memaksimalkan kultur organisasi

Kultur organisasi yang baik dapat juga mencegah terjadinya kecurangan. Untuk memaksimalkan kultur organisasi, sebuah instansi bisa menerapkan prinsip transparansi atau keterbukaan. Selain itu, bisa juga menerapkan prinsip akuntabilitas untuk menciptakan pengawasan yang lebih efektif.

4. Mengefektifkan fungsi internal audit

Adanya internal audit dapat menjadi cara untuk mencegah kecurangan. Namun, tentunya fungsi internal audit tersebut haruslah diefektifkan. Hal tersebut dapat tercapai dengan menetapkan tugas dan manual yang menjadi panduan sekaligus acuan dari internal audit. Selain itu, mereka yang bertugas sebagai pengaudit haruslah profesional.

Tindakan pencegahan atau preventif memang sangat perlu. Di lain sisi, perlu juga tindakan pendeteksian dini terkait kasus kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa. Berbeda dengan tindakan pencegahan, tindakan pendeteksian tidak bisa kita generalisasi terhadap semua jenis kasus kecurangan. Hal ini karena setiap kasus kecurangan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik tersebut dapat berkaitan dengan kondisi dan situasi bahkan perilaku dari pelaku tindak kecurangan.

Mesi demikian, ada beberapa gejala yang biasa muncul jika memang terjadi kecurangan. Misalnya saja, adanya perubahan gaya hidup atau perilaku seseorang. Kemudian, bisa juga berupa dokumentasi yang tampak mencurigakan. Keluhan dari pelanggan atau kecurigaan dari rekan kerja juga bisa menjadi dasar untuk melakukan pendeteksian kecurangan.

Dengan memaksimalkan tindak pencegahan dan pendeteksian tentunya dapat mengurangi risiko kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa. Alhasil, risiko kerugian pun bisa terhindarkan. Selain itu, aktivitas produksi juga tidak akan terhambat karena munculnya kasus kecurangan.