Langkah Mitigasi Procurement Fraud dalam Perusahaan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Mitigasi Procurement Fraud

Procurement fraud adalah bentuk kecurangan yang terjadi pada proses pengadaan barang/jasa, baik di instansi pemerintah maupun swasta. Untuk mengurangi kecurangan tersebut perlu adanya mitigasi procurement fraud. Mitigasi procurement fraud adalah tindakan untuk mencegah terjadinya kecurangan pada proses pengadaan barang dan jasa.

Tindakan mitigasi dapat dilakukan ketika telah mengetahui bentuk kecurangan yang mungkin terjadi. Setidaknya terdapat empat jenis bentuk kecurangan yang mungkin terjadi dalam pengadaan barang. Adapun keempat jenis procurement fraud tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Dalam pengajuan penawaran adanya hal-hal yang mencurigakan.
  2. Perusahaan melanggar persetujuan demi menguntungkan pemasok tertentu.
  3. Adanya pemberian hadiah terselubung kepada yang memenangkan penawaran.
  4. Adanya hubungan dekat antara pihak-pihak yang bersangkutan dan memunculkan konflik kepentingan.

Baca juga : Mengulik Strategi Event Marketing Perusahaan

Langkah dalam Mitigasi Procurement Fraud

Agaknya mitigasi procurement fraud di Indonesia perlu ditingkatkan. Hal ini karena kasus kecurangan, terutama korupsi, saat proses pengadaan barang dan jasa sangat banyak. Berdasarkan data dari Indonesia Procurement Watch, angka kasus korupsi pada pengadaan barang dan jasa di Indonesia mendominasi dengan persentase sebesar 70%. Oleh karena itu, sudah seharusnya ada upaya untuk mengurangi procurement fraud tersebut. Berikut ini adalah beberapa upaya untuk mengurangi procurement fraud.

1. Menegaskan kultur etika perusahaan

Sebuah perusahaan pastinya memiliki kultur etika. Kultur etika perusahaan adalah nilai-nilai yang mendasari gerak-gerik suatu perusahaan, termasuk dalam proses pengadaan barang dan jasa. Meski demikian, penegakannya terkadang masih kurang maksimal. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus menegaskan dan menegakkan kultur etika perusahaan.

2. Melakukan perekrutan dengan benar

Tidak bisa kita pungkiri, kecurangan berawal dari keinginan pelakunya. Untuk itulah, sejak awal suatu perusahaan haruslah melakukan perekrutan dengan benar. Hal ini dapat perusahaan lakukan dengan melakukan pre-employment screening untuk mengetahui latar belakang dari calon karyawan. Pastikan calon karyawan memiliki integritas yang tinggi.

3. Mengenali vendor dengan baik

Selain karyawan, perusahaan juga harus memilih vendor yang terpercaya. Setelah memilih, perusahaan wajib untuk mengenalnya dengan baik. Perusahaan yang telah mengenali vendor dengan baik dapat meminimalisasi risiko kecurangan. Hal ini juga dapat mencegah munculnya kecurangan.

4. Melakukan pengawasan pada proses pengadaan barang dan jasa

Yang tidak boleh luput dalam proses pengadaan barang dan jasa adalah pengawasan. Pengawasan bisa dilakukan dari internal perusahaan dan eksternal perusahaan atau sering disebut dengan audit. Dengan pengawasan ganda, risiko munculnya kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa akan makin kecil.

5. Mengevaluasi proses pengadaan barang dan jasa

Setelah proses pengadaan barang dan jasa selesai, perusahaan perlu mengevaluasinya. Tujuan dari evaluasi ini untuk mengetahui kendala yang muncul. Selain itu, adanya evaluasi juga dapat mendeteksi jika ada kecurangan sekecil apapun. Evaluasi juga dapat menjadi bahan pelajaran untuk proses pengadaan selanjutnya.

Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari mitigasi procurement fraud. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut dengan benar, harapannya proses pengadaan barang dan jasa dapat berjalan dengan baik. Selain itu, tidak ada kecurangan yang muncul dalam proses pengadaan barang dan jasa.