Pengelolaan barang perusahaan menjadi salah satu aktivitas yang tidak terhindarkan. Hal ini karena sebuah perusahaan pastinya memiliki barang, baik barang inventaris maupun persediaan atau stok. Semua jenis barang tersebut, terutama barang persediaan, harus ada pengelolaannya supaya lebih jelas dan perusahaan memiliki arsip data.
Dalam aktivitas pengelolaan barang perusahaan, terutama yang berbentuk stok atau persediaan, perusahaan harus memperhatikan manajemen persediaan. Tujuan manajemen persediaan adalah untuk mengetahui jumlah barang masuk dan keluar. Selain itu, dengan adanya manajemen persediaan, barang milik perusahaan akan lebih terkelola dengan baik.
Baca juga : Meningkatkan Citra Perusahaan Melalui Peran Public Relations
Strategi Pengelolaan Barang Perusahaan
Pengelolaan barang perusahaan memang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan barang. Selain itu, dengan mengelola barang juga dapat meminimalisasi kekosongan stok barang yang apabila terjadi kekosongan tentu akan menghambat aktivitas produksi. Selain itu, manajemen persediaan juga dapat menjaga stabilitas aktivitas perusahaan.
Selain membutuhkan manajemen persediaan, pengelolaan juga harus memperhatikan strategi. Strategi tersebut berfungsi untuk melancarkan pengelolaan barang. Adapun strategi dalam mengelola barang perusahaan adalah sebagai berikut.
1. Membuat perencanaan dan proyeksi persediaan
Sebuah perusahaan haruslah membuat perencanaan dan proyeksi persediaan. Hal ini untuk mengantisipasi pengadaan barang agar tidak berlebih atau kekurangan. Jika persediaan barang kurang tentu perusahaan akan kebingungan ketika menjalani aktivitas produksi. Sementara itu, jika persediaan barang berlebih bisa jadi akan menimbulkan kerugian karena adanya barang tidak terpakai.
2. Memahami sistem persediaan perusahaan
Sebuah perusahaan harus memahami sistem persediaan. Sistem ini biasanya bersangkutan dengan jangka waktu penggunaan suatu jenis barang. Dalam mengelola persediaan, perusahaan harus memperhatikan tanggal kadaluarsa jika ada. Jika tidak demikian, pastikan menggunakan barang yang sudah ada lebih lama di ruang persediaan daripada yang baru datang.
3. Membuat standard operating procedure
Standard Operating Procedure atau SOP adalah panduan dalam melakukan pengelolaan barang. SOP biasanya mencakup kebijakan terkait barang masuk dan keluar. Selain itu, ada juga ketentuan penyimpanan dan pelaporan ketersediaan stok. Yang tidak kalah penting adalah adanya ketentuan pengadaan stok barang.
4. Membuat jadwal pengadaan barang
Perusahaan harus memikirkan untuk membuat jadwal pengadaan. Adanya jadwal pengadaan ini akan berimbas pengelolaan barang. Adanya penjadwalan pengadaan barang dapat mengantisipasi kerugian akibat barang kadaluarsa dan tidak terpakai. Perusahaan juga dapat mengatur anggaran terkait persediaan barang.
5. Mempersiapkan anggaran
Perusahaan juga harus merencanakan anggaran terkait persediaan barang. Sebelum membuat anggaran perusahaan dapat melakukan riset terlebih dahulu. Perusahaan harus mengecek harga pasar untuk jenis kebutuhan barang. Kemudian, perusahaan harus mengecek kebutuhan barang agar pembelian barang sesuai dengan kebutuhan.
Setelah mengetahui strategi pengelolaan barang perusahaan, tentunya proses pengelolaan dapat berjalan dengan lebih baik. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kategori produk. Pastikan produk dengan kategori yang sama tersimpan pada tempat yang sama. Hal ini untuk mempermudah pencarian. Kemudian, sebaiknya ada label untuk setiap produk agar lebih mudah dalam membuat laporan stok barang.