Strategi perencanaan branding menjadi hal penting ketika ingin membuat branding perusahaan. Branding adalah sebuah usaha untuk membangun brand perusahaan. Tujuan dari membangun brand tersebut adalah untuk menunjukkan citra diri perusahaan. Adapun unsur-unsur yang berkaitan dengan branding, antara lain, sebagai berikut.
- Visi dan Misi: Visi adalah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Sementara itu, misi adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut. Kedua hal ini menjadi dasar dalam pembuatan branding.
- Logo: Logo juga menjadi salah satu bagian penting dalam branding. Dalam membuat logo, tentunya harus memperhatikan gaya tulisan, warna, dan bentuk. Hal ini karena logo akan menjadi cerminan jati diri perusahaan.
- Slogan: Slogan juga dapat membantu branding perusahaan. Barometer slogan tersebut dianggap menarik adalah mudah untuk diingat. Ketika membahas brand tersebut, orang akan langsung teringat dengan slogan yang mengikutinya.
Unsur-unsur tersebut tidak sekadar berkaitan dengan branding. Akan tetapi, unsur-unsur tersebut dapat menjadi acuan branding dalam marketing. Oleh karena itu, penentuan dan pembuatan unsur-unsur di atas haruslah semaksimal mungkin. Agar maksimal, penentuan unsur-unsur tersebut haruslah sesuai dengan target pasar.
Baca juga : Membangun Branding Perusahaan Melalui Media Sosial
Strategi Perencanaan Branding yang Efektif
Strategi branding adalah usaha untuk mengenalkan nilai-nilai bisnis kepada konsumen. Melalui strategi branding, kekhasan perusahaan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Adapun langkah yang bisa ditempuh sebagai strategi branding adalah sebagai berikut.
1. Melakukan riset pasar
Langkah pertama dalam merencanakan branding adalah melakukan riset pasar. Riset pasar bertujuan untuk mengetahui target pasar dan pesaing. Dengan mengetahui target pasar dan pesaing, branding akan lebih terarah dan jelas.
2. Membuat logo yang sesuai dan memorable
Seperti penjelasan sebelumnya, dalam branding memerlukan logo. Logo haruslah sesuai dengan gambaran produk atau layanan dari perusahaan. Dengan membuat logo yang sesuai produk atau layanan, konsumen akan mudah untuk mengingatnya. Logo dapat membantu strategi marketing produk dengan menempelnya di kemasan produk.
3. Menyampaikan pesan penting
Dalam strategi perencanaan branding, kita harus merumuskan pesan dari brand. Pesan tersebut dapat berwujud slogan atau tagline. Pesan tersebut haruslah singkat, tetapi sarat akan makna. Contohnya adalah brand The Botol Sosro yang menyampaikan pesan melalui tagline “Apa pun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro.”
4. Melakukan inovasi
Di pasaran, tentunya ada kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang sama. Oleh karena itu, inovasi menjadi kunci penting dalam melakukan branding. Pastikan unsur-unsur yang terkait dengan branding dapat menjadi nilai baru yang pada akhirnya dapat menggeser nilai-nilai yang sudah ada.
5. Melakukan integrasi brand
Setelah semua unsur branding terpenuhi, langkah selanjutnya dalam strategi perencanaan branding adalah mengintegrasi unsur-unsur branding tersebut. Logo dan slogan atau tagline dapat kita pasang pada kemasan produk sehingga konsumen dapat melihat dengan mudah. Hal ini menjadi salah satu contoh strategi branding.
6. Melakukan campaign
Ketika sedang melakukan branding, perusahaan haruslah aktif dalam melakukan campaign. Soft campaign dapat menjadi pilihan karena tidak menimbulkan kesan memaksa. Campaign tersebut dapat memanfaatkan berbagai sarana. Salah satunya adalah media sosial yang jangkauannya lebih luas.
Strategi perencanaan branding dari hari ke hari makin terasa penting. Hal ini karena lewat branding perusahaan dapat tumbuh dan berkembang. Adanya branding dapat menjadi maskot untuk ciri khas suatu perusahaan. Selain itu, branding juga dapat mengukur loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus menetapkan strategi branding dengan matang.