Manajemen krisis perusahaan adalah proses mempersiapkan dan mengelola krisis atau keadaan genting yang sewaktu-waktu datang. Oleh karena itu, manajemen krisis perlu untuk diterapkan. Tujuannya adalah untuk meminimalisasikan kerugian atau kerusakan bagi perusahaan. Adanya manajemen tersebut juga akan memudahkan pemulihan keadaan suatu perusahaan.
Salah satu contoh manajemen krisis yang belakang melanda berbagai bisnis adalah meledaknya pandemi Covid-19. Akibat pandemi tersebut, banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak menyiapkan penanganannya. Bukan tanpa alasan, pandemi tersebut menghambat proses produksi dan mengurangi penjualan sehingga pendapatan perusahaan pun berkurang.
Manajemen permasalahan perusahaan merupakan bagian dari public relation (PR). Manajemen tersebut berbeda dengan manajemen risiko. Pada manajemen risiko, perusahaan harus menemukan potensi ancaman bagi perusahaan. Sementara itu, pada manajemen permasalahan, ancaman tersebut sudah muncul dan harus dihadapi.
Baca juga : Value Branding Perusahaan: Kenali Upaya untuk Meningkatkannya
Dalam menghadapi ancaman perusahaan, tentu membutuhkan strategi yang bagus. Pada manajemen ini, setidaknya terdapat tiga tahapan dalam menangani krisis. Ketiga tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
- Prakrisis – Prakrisis merupakan tahapan dalam krisis manajemen yang bertujuan untuk mencegah terjadinya keterpurukan. Oleh karena itu, pada tahapan ini membutuhkan perencanaan dan simulasi. Dengan begitu, ketika krisis benar-benar terjadi, perusahaan bisa cepat tanggap dalam menanganinya.
- Respons terhadap krisis – Respons terhadap krisis berarti menunjukkan bahwa krisis tengah terjadi di suatu perusahaan. Dengan kata lain, pada tahapan ini, perusahaan sudah harus melakukan penanganan. Penanganan tersebut bisa menggunakan rencana yang sudah disusun sehingga bisa lebih efektif dan efisien.
- Pascakrisis – Meskipun krisis perusahaan sudah terselesaikan, perusahaan masih harus melewati masa pascakrisis. Pada tahapan ini, perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap penanganan krisis. Evaluasi tersebut untuk memeriksa apakah penanganan sudah efektif atau belum. Dengan begitu, perusahaan bisa memperkirakan apakah penanganan yang sama bisa dilakukan lagi ketika ada krisis atau perlu ada perubahan dan perbaikan.
Tips Manajemen Krisis Perusahaan
Manajemen krisis perusahaan harus dikelola dengan benar. Jika sampai salah dalam pengelolaan, tentu dapat berdampak buruk terhadap kelanjutan krisis. Oleh karena itu, Anda bisa menyimak tips manajemen berikut.
- Membentuk tim khusus – Banyak perusahaan yang tidak mempertimbangkan untuk membentuk tim khusus dalam penanganan krisis. Padahal, dengan adanya tim khusus tersebut, dimungkinkan akan terjadi penanganan yang lebih efektif. Sebelum terjadi krisis, perusahaan bisa membentuk tim, kemudian melakukan pelatihan agar bisa melakukan penanganan krisis dengan tepat.
- Bersikap konsisten – Meskipun dilanda krisis, perusahaan tetaplah harus bersikap konsisten. Sikap tersebut melingkupi cakupan yang luas. Perusahaan harus tetap konsisten menghadirkan produk yang berkualitas. Selain itu, perusahaan juga tetap harus memberikan pelayanan terbaiknya. Hal ini akan menjaga citra perusahaan tetap baik di mata relasi dan masyarakat.
- Bersikap tenang dan profesional – Selain konsisten, perusahaan haruslah bersikap tenang dan profesional. Jangan sampai perusahaan membuat keputusan secara gegabah. Hal ini dapat berdampak pada kondisi perusahaan selanjutnya.
Perusahaan yang mampu mengelola krisis dengan baik dapat memperlihatkan citra positif. Dengan citra positif tersebut, perusahaan akan lebih mudah dalam menjalin hubungan dengan relasi. Hal ini akan berdampak pada terbuka peluang kerja sama dengan relasi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.