Buyer Persona: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Buyer Persona: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Buyer persona adalah gambaran pelanggan yang ideal bagi sebuah bisnis yang ditentukan dari data yang akurat. Tujuan dari pembuatan gambaran pelanggan tersebut adalah agar perusahaan dapat fokus pada pelanggan yang potensial. Dengan kata lain, adanya gambaran tersebut perusahaan bisa berfokus pada pelanggan yang menjadi prioritas

Jika dibuat dengan benar, gambar terkait pelanggan akan membantu promosi produk. Manfaat buyer persona yang lainnya adalah dapat memahami target pasar dengan lebih baik karena bisa menjalin hubungan dengan baik serta mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Selain itu, gambaran pelanggan akan membantu perusahaan untuk mendapatkan insight yang lebih baik sehingga dapat menerapkan strategi pengembangan bisnis yang lebih efektif.

Baca juga: Strategi Marketing Mix: Pemasaran dengan Elemen 7P

Cara Membuat Buyer Persona

Dengan manfaatnya yang signifikan, tidak ada salahnya jika Anda membuatnya untuk perusahaan. Berikut ini adalah cara membuat buyer persona yang bisa Anda ikuti.

1. Melakukan penelitian secara menyeluruh

Pertama, Anda harus melakukan riset secara menyeluruh untuk mendapatkan informasi detail tentang pelanggan Anda. Data yang perlu Anda dapatkan dari pelanggan adalah data pribadi, perilaku, serta kebiasaan berbelanja. Data pribadi dapat berupa umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, hingga status.

Kemudian, untuk perilaku dapat yang berkaitan dengan minat, seperti makanan dan minuman favorit hingga media sosial yang sering digunakan. Data kebiasaan berbelanja berkaitan dengan informasi di mana konsumen sering berbelanja, apakah berbelanja langsung atau online, hingga bagaimana cara mereka mencari tahu produk yang dibutuhkan.

2. Mengidentifikasi masalah pelanggan

Jika sudah mendapatkan informasi yang detail dari pelanggan, saatnya Anda mengidentifikasi masalah mereka. Masalah tersebut akan merepresentasikan kebutuhan pelanggan. Anda bisa saja menjawab pertanyaan berupa apa hal yang memotivasi pelanggan, masalah apa yang hendak dipecahkan pelanggan, hingga hambatan yang mereka hadapi saat hendak menggapai tujuan.

3. Menentukan segmentasi pasar

Dari riset terkait pelanggan dan masalah yang dihadapi, Anda bisa melakukan pengelompokkan atau segmentasi. Anda bisa mengelompokkan berdasarkan masalah yang dihadapi atau data-data konsumen yang sama. Jika masih bingung, Anda bisa mulai mengelompokkan pelanggan berdasarkan industri yang digeluti atau jabatan yang dipangku.

4. Membuat gambaran pelanggan

Di poin ini, sudah saatnya Anda membuat gambaran pelanggan secara utuh. Mulailah dengan menjawab pertanyaan terkait demografis pelanggan yang berupa umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain. Agar mudah dipahami, Anda bisa membuatnya dalam bentuk bagan.

5. Berfokus pada peran, tujuan, dan tantangan

Setelah data tentang pelanggan sudah ada, lengkapilah dengan peran, tujuan, dan tantangan yang mungkin dihadapi. Pada bagian peran, Anda bisa menuliskan yang pelanggan akan lakukan serta apa keinginan mereka. Kemudian, tuliskan juga tujuan yang hendak dicapai pelanggan serta tantangan yang mungkin dihadapi mereka.

Silakan buat gambaran tentang pelanggan Anda untuk mendapatkan simpati mereka. Jika masih bingung, lihatlah contoh buyer persona sebagai referensi.