Wajib Dihindari! 7 Kesalahan dalam Riset Pemasaran

Facebook
Twitter
LinkedIn
Riset Pemasaran

Research marketing atau riset pemasaran adalah penelitian sistematis terkait kondisi pasar. Dalam arti lain, riset pemasaran dilakukan untuk mengetahui yang diinginkan permintaan pasar oleh konsumen. Riset ini biasanya dilakukan oleh divisi marketing atau pemasaran. Di era digital seperti sekarang, riset dapat dilakukan secara online dengan memanfaatkan platform tertentu.

Manfaat riset pemasaran adalah mendapatkan informasi tentang seputar calon konsumen, terutama terkait kebutuhan mereka. Di samping itu, dengan melakukan riset tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasikan peluang pasar, mengukur brand awareness, hingga memprediksi perusahaan pasar. Bahkan, riset tersebut dapat meminimalkan risiko promosi.

Dalam melakukannya, perusahaan membutuhkan metode riset pemasaran. Metode yang paling sering digunakan adalah kuesioner karena dianggap lebih praktis. Namun, perusahaan juga dapat menggunakan metode focus group discussion. Selain itu, metode survei dan observasi dapat juga digunakan untuk meriset pasar.

Baca juga: 7 Risiko Bisnis yang Patut untuk Diwaspadai Perusahaan Anda

7 Kesalahan dalam Riset Pemasaran

Meskipun memiliki manfaat, riset yang dilakukan perusahaan terkadang kurang tepat. Hal ini terjadi kemungkinan karena kesalahan menggunakan metode. Di samping itu, terkadang perusahaan melakukan beberapa kesalahan berikut ini.

Mengeluarkan banyak biaya: Terkadang, perusahaan memilih mengandalkan lembaga riset sehingga biaya yang dikeluarkan lebih besar. Padahal, riset dapat dilakukan sendiri sehingga biaya terjangkau.

  • Tidak memiliki tujuan yang jelas: Memiliki rencana riset terhadap pasar adalah hal bagus. Akan tetapi, perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas sehingga riset dapat dilakukan dengan lebih terarah.
  • Mengandalkan data yang terbatas: Dalam melakukan riset, perusahaan dapat mengandalkan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari lapangan, sedangkan data sekunder dari riset sebelumnya.
  • Terlalu fokus pada angka dan grafik: Perusahaan yang melakukan riset terkadang juga terlalu fokus pada angka dan grafik yang ada. Padahal, akan lebih baik jika perusahaan berfokus pada kualitas data.
  • Hanya berfokus kepada orang terdekat: Orang terdekat memanglah paling mudah untuk diminta menjadi responden riset. Namun, agar data lebih valid, responden haruslah target pasar yang sesuai.
  • Mengasumsikan sendiri: Membuat asumsi memang baik dilakukan sebagai perkiraan. Akan tetapi, jangan sampai terjebak karena data yang diperoleh dari lapangan tidak selalu sejalan dengan asumsi.
  • Tidak menghargai waktu responden: Riset memanglah penting untuk dilakukan. Namun, perusahaan juga harus memperhatikan pengambilan data. Jangan sampai mengganggu responden.

Lakukanlah riset dengan metode yang sesuai dan hindari kesalahan-kesalahan di atas, ya.