Krisis perusahaan adalah suatu hal yang patut diwaspadai karena dapat menyebabkan kerugian. Untuk itulah, setiap perusahaan perlu memiliki manajemen krisis perusahaan sebagai upaya penangannya. Manajemen krisis adalah sistem yang dipersiapkan untuk menghadapi masalah yang muncul dalam menjalankan aktivitas bisnis.
Contoh krisis perusahaan yang belum lama ini menghantui berbagai sektor adalah wabah pandemi Covid-19. Para pelaku bisnis dipaksa untuk bertahan mengurangi jumlah karyawan hingga menutup bisnis. Solusi yang bisa ditempuh adalah berinovasi, baik dari segi produk atau pelayanan. Misalnya, pemasaran dan penjualan dilakukan secara online dengan lebih gencar.
Tidak bisa dihindari suatu perusahaan pasti akan menemui permasalahan. Penanggulangan krisis perusahaan dapat dilakukan dengan membentuk tim khusus. Tim khusus tersebut akan merencanakan, melaksanakan, hingga mengevaluasi manajemen krisis yang sudah ditetapkan apakah sudah tepat atau belum.
Baca juga: 5 Langkah Inovasi Produk untuk Tingkatkan Penjualan
Langkah Mudah Mengatasi Krisis Perusahaan
Masalah perusahaan bukan berarti tidak bisa diatasi. Hanya saja, dalam penanganannya membutuhkan langkah-langkah yang tepat. Berikut ini adalah langkah mudah dalam mengatasi masalah suatu perusahaan.
1. Prakrisis
Membentuk tim khusus termasuk langkah dalam prakrisis. Setelah terbentuk, tim akan membuat perencanaan terkait strategi yang hendak dilakukan apabila terjadi suatu masalah. Selain itu, perusahaan juga bisa memberikan pelatihan terhadap anggota tim khusus agar lebih berkompeten.
2. Respons krisis
Langkah ini terjadi ketika perusahaan benar-benar dihadapkan pada suatu masalah. Strategi yang sudah disiapkan bisa diterapkan pada langkah yang satu ini. Namun, terkadang masalah yang muncul tidak sepenuhnya sesuai dengan rencana. Oleh karena itu, perusahaan harus mempersiapkan lebih dari satu rencana sebelum menemui masalah.
3. Pascakrisis
Setelah masalah mereda, perusahaan harus melakukan evaluasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah strategi yang diterapkan sudah tepat atau belum. Jika perlu, dalam langkah evaluasi ini, perusahaan meminta saran dan penilaian dari pihak lain agar lebih objektif.
Agar manajemen krisis berjalan dengan efektif, langkah-langkah tersebut harus dilaksanakan dengan sikap tenang dan profesional. Jangan melakukan tindakan gegabah yang dapat memperburuk keadaan perusahaan. Kemudian, yang tidak kalah penting adalah setiap proses dilakukan dengan konsisten.