5 Langkah Membuat Content Pillar yang Tepat

Facebook
Twitter
LinkedIn
5 Langkah Membuat Content Pillar yang Tepat

Content pillar adalah konten yang menjadi pondasi untuk menopang kesuksesan konten pemasaran. Dengan kata lain, pilar konten berfungsi untuk memastikan semua tujuan dapat terakomodasi. Jika tidak ada pilar konten, semua konten yang dibuat dapat dipastikan tidak terarah.

Ada beragam manfaat jika sebuah perusahaan mau memanfaatkan pilar konten. Salah satu pentingnya content pillar adalah bisnis akan tetap fokus pada tujuan inti sehingga memberikan nilai konsisten di mata pelanggan. Di samping itu, brand awareness akan terbangun dengan solid serta meningkatkan keterikatan dengan pelanggan. Hal itu akan berdampak pada meningkatnya angka penjualan.

Baca juga: Strategi Market Driven: Fokus terhadap Target yang Jelas

Cara Menyusun Content Pillar yang Tepat

Dalam membuat pilar konten perlu memperhatikan elemennya. Adapun elemennya adalah information, education, dan engagement. Elemen information mengandung hal-hal atau informasi yang hendak disampaikan terkait produk. Kemudian, elemen education berisi panduan lengkap terkait produk yang ditawarkan. Sementara itu, engagement berupa konten yang menarik bagi audiens.

Setelah memahami elemennya, Anda bisa mengikuti cara menyusun content pillar berikut.

1. Mengenali target audiens

Hal pertama yang perlu Anda lakukan sebelum membuat pilar konten adalah mengenali target audiens. Anda bisa melakukan riset, kemudian membuat buyer persona. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan gambaran siapa pelanggan Anda hingga bagaimana pelanggan berinteraksi dengan bisnis Anda.

2. Mengidentifikasi topik

Setelah itu, Anda perlu menentukan topik yang relevan dengan produk dan konsumen. Anda bisa menentukan topik yang memungkinkan untuk dibahas lebih lanjut. Pastikan topik juga berkaitan dengan kebutuhan target audiens Anda sehingga lebih tepat sasaran.

3. Memilih subtopik

Jangan berhenti dengan menentukan topik. Anda perlu juga untuk menentukan subtopik. Tujuannya adalah agar Anda tidak kesulitan dalam membuat konten karena keterbatasan ide. Anda bisa mengembangkan menjadi subtopik yang lebih rinci dan detail.

4. Melakukan riset keyword

Dari topik dan subtopik yang sudah ditentukan, Anda bisa melakukan riset kata kunci atau keyword yang sesuai. Anda bisa memanfaatkan tools pencarian keyword. Kata kunci ini yang akan Anda gunakan untuk membuat konten supaya mudah ditemukan di mesin pencarian.

5. Membuat draf

Jika keempat langkah tersebut sudah dilakukan, Anda hanya perlu membuat draf. Adanya draf ini akan memudahkan Anda ketika membuat pilar konten. Anda bisa juga membaca beberapa contoh content pillar sebagai referensi untuk mempermudah pembuatan konten.

Silakan ikuti tips membuat pilar konten tersebut dengan baik, ya!