Inilah 7 Strategi Cold Calling yang Umum oleh Pebisnis

Facebook
Twitter
LinkedIn
Inilah 7 Strategi Cold Calling yang Umum oleh Pebisnis

Dalam strategi pemasaran dikenal juga apa itu cold calling. Cold calling adalah usaha melakukan penawaran produk melalui telepon yang tidak membuahkan hasil. Dikatakan tidak membuahkan hasil karena calon konsumen yang menjadi lawan bicara cenderung sering mengakhiri pembicaraan meskipun topik yang dibahas belum selesai disampaikan.

Meski demikian, kegiatan cold calling tetap memberikan pengaruh besar dalam memasarkan produk. Hal ini bisa terjadi asalkan informasi yang disampaikan lengkap, tetapi tidak berlebihan dalam membanggakan produk. Di samping itu, Anda pun harus aktif berbicara, tetapi tidak boleh terlalu percaya diri.

Baca juga: Pebisnis Harus Tahu! 7 Faktor Penyebab Kegagalan Usaha

Pelajari Strategi Cold Calling

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa aktivitas cold calling membutuhkan tim yang bermental baja. Mereka harus tidak mudah menyerah, tetapi tidak bersifat memaksa terhadap konsumen. Agar berhasil diterapkan, ikutilah strategi yang kami sampaikan berikut.

1. Melakukan riset

Riset penting untuk Anda lakukan karena dengan riset Anda dapat mengetahui karakter calon pelanggan yang hendak dihubungi. Hal ini akan memudahkan Anda dalam menentukan strategi pendekatan ketika menawarkan produk.

2. Membuat poin-poin pembicaraan

Dengan membuat poin-poin pembicaraan, Anda bisa menyampaikan informasi dengan tidak bertele-tele. Namun, pastikan bahwa kalimat yang Anda sampaikan tidak terlihat kaku. Anda harus menyampaikannya senatural mungkin.

3. Menggunakan kalimat pembuka efektif

Kalimat pembuka menjadi bagian penting terlebih pada komunikasi yang rentan diputus kapan saja meskipun penjelasan belum selesai disampaikan. Anda bisa mempersiapkan kalimat pembuka yang sopan sehingga menularkan energi positif.

4. Bersikap percaya diri

Dalam menawarkan produk kepada konsumen, Anda harus melakukannya dengan penuh rasa percaya diri. Rasa percaya diri yang Anda keluarkan akan membuat konsumen merasa terbius sehingga mau mendengarkan penjelasan tentang produk.

5. Menanyakan inti permasalahan

Anda bisa langsung menanyakan inti permasalahan dengan meminta waktu yang relatif sebentar, misalnya 5 menit. Sampaikanlah problem yang biasa dihadapi konsumen dan solusi yang hendak Anda tawarkan kepada mereka.

6. Menyiapkan kalimat penutup

Selain kalimat pembuka, Anda pun harus mempersiapkan kalimat penutup yang meyakinkan agar konsumen yang Anda telepon terbujuk. Pastikan juga bahwa Anda menyampaikannya dengan selesai sebelum konsumen mengakhiri pembicaraan.

7. Bersikap pantang menyerah

Penawaran melalui telepon memang rentan untuk ditolak dengan berbagai alasan. Namun, Anda jangan mudah menyerah jika belum berhasil. Anda bisa menelepon kembali di lain waktu atau memberikan penawaran terlebih dahulu melalui pesan.

Lakukan strategi pemasaran ini sebagai bentuk dukungan atas strategi pemasaran lainnya yang sudah diterapkan di perusahaan Anda. Lakukanlah untuk mendapatkan hasil penjualan yang optimal.