Patut Waspada! 5 Gimmick Marketing yang Bisa Rusak Brand

Facebook
Twitter
LinkedIn
Gimmick Marketing

Gimmick marketing adalah strategi yang bertujuan untuk menarik perhatian audiens terhadap produk atau layanan dari perusahaan. Meski namanya terkesan “gimmick” atau sensasional, strategi ini tidak selalu berhubungan dengan trik tipu daya. Dalam praktiknya, gimmick marketing menggunakan event, produk inovatif, dan konten yang tidak biasa untuk menarik perhatian penonton dan meningkatkan brand awareness.

Contoh Gimmick Marketing

Salah satu contoh yang sering digunakan adalah pada industri fashion menjelang hari raya Idulfitri. Brand fashion akan mengedepankan tema lebaran dengan produk seperti gamis, baju koko, atau peci. Selain itu, mereka sering menggandeng brand ambassador yang berpengaruh, sehingga strategi pemasaran ini lebih efektif dalam menarik perhatian audiens. Menggunakan gimmick seperti ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan sekaligus memperkuat citra brand selama momen tertentu.

Dalam bahasa Inggris, kata “gimmick” merujuk pada alat atau trik yang digunakan untuk menarik perhatian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gimik diartikan sebagai “tipu daya aktor untuk mengelabui lawan perannya”. Namun, dalam konteks pemasaran, gerak-gerik tipu daya aktor ini lebih difokuskan pada kreativitas untuk menarik perhatian audiens tanpa melanggar etika.

Baca Juga: Penting! 5 Alasan Perusahaan Perlu Melakukan Audit Internal

Risiko Gimmick Marketing yang Dapat Merusak Brand

Meskipun strategi gimmick marketing dikenal ampuh, beberapa elemen dari strategi ini justru bisa merusak brand jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Berikut beberapa contoh risikonya:

  • Newsjacking: Menggunakan berita viral untuk kampanye pemasaran. Jika tidak hati-hati, bisa dianggap menyinggung pihak terkait.
  • Alokasi Hashtag: Hashtag yang tidak relevan memang mendatangkan trafik, tetapi bukan calon konsumen potensial.
  • Artikel Clickbait: Judul sensasional yang tidak sesuai dengan isi artikel justru akan menurunkan kredibilitas brand.
  • Guerilla Marketing: Promosi tersembunyi yang tidak memperhatikan keamanan publik bisa menimbulkan kepanikan.
  • Influencer Marketing: Bekerja sama dengan influencer dengan reputasi buruk dapat merusak citra brand.

Kesimpulan

Gimmick marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan trik atau alat untuk menarik perhatian audiens secara efektif, namun harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak brand. Arti gimmick dalam pemasaran lebih fokus pada kreativitas yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian konsumen dan penjualan. Anda harus memastikan bahwa gimmick yang digunakan sesuai dengan brand dan target audiens agar hasilnya maksimal.