5 Penyebab Hubungan Mitra Bisnis Mengalami Kegagalan

Facebook
Twitter
LinkedIn
5 Penyebab Hubungan Mitra Bisnis Mengalami Kegagalan

Dalam menjalankan suatu usaha, seorang pebisnis biasanya memilih untuk bekerja sama dengan mitra bisnis. Meski sudah sering menjalin kerja sama, tidak banyak perusahaan yang benar-benar paham tentang pengertian mitra bisnis. Mitra bisnis adalah hubungan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam menjalankan bisnis dengan status keduanya sebagai pemilik.

Salah satu contoh mitra bisnis yang paling populer adalah bagi hasil. Kemudian, ada juga waralaba dan usaha patungan. Di samping itu, ada berbagai jenis kemitraan yang dikenal dalam menjalankan sebuah bisnis. Berikut ini adalah jenis kemitraan bisnis yang perlu Anda ketahui.

  1. Kemitraan umum: Jenis kemitraan ini menempatkan mitra untuk bertanggung jawab sebagai pemilik utang dan juga terkena tuntutan hukum.
  2. Kemitraan terbatas: Kemitraan yang satu ini berupa adanya mitra umum yang mengelola usaha dan ada juga mitra yang terbatas partisipasinya dalam operasional kemitraan serta tidak memiliki tanggung jawab.
  3. Kemitraan pertanggungan terbatas: Jenis kemitraan ini mirip dengan kemitraan terbatas, tetapi kemungkinan muncul beberapa mitra umum.

Baca juga: 5 Manfaat Mass Marketing dalam Proses Pemasaran Produk

Penyebab Hubungan Mitra Bisnis Mengalami Kegagalan

Meski terkesan menjanjikan dalam menjalankan sebuah bisnis, hubungan kemitraan tidak jarang berakhir dengan kegagalan. Pastinya, Anda tidak mau mengalaminya, bukan? Untuk itulah, perhatikan penyebab kegagalan hubungan kemitraan berikut ini.

1. Memilih bekerja sama dengan orang terdekat

Seringkali hubungan kemitraan dijalankan dengan orang terdekat, baik teman, sahabat, kerabat, keluarga, maupun pasangan. Sayangnya, terkadang mitra bisnis keluarga justru berakhir dengan buruk. Hal ini karena kemampuan mitra tidak dikenali dengan baik. Kemitraan dilakukan dengan hanya alasan ada kedekatan.

2. Memiliki komitmen yang berbeda

Dalam menjalankan sebuah bisnis, Anda dan mitra harus memiliki komitmen yang sama. Adanya komitmen yang sama menjadikan Anda dan mitra memilih arah dan tujuan yangs sama pula. Sementara itu, jika Anda dan mitra memiliki komitmen yang berbeda tidak menutup kemungkinan akan muncul konflik berkepanjangan.

3. Melakukan pembagian tugas tidak adil

Anda dan mitra tentu memiliki kemampuan yang berbeda. Oleh karena itu, tugas antara Anda dan mitra seharusnya juga berbeda. Tugas dalam menjalankan bisnis harus dibagi dengan adil sehingga tidak memunculkan ketimpangan. Jangan sampai ada pihak yang terlalu banyak mendapat tugas sehingga merasa direpotkan.

4. Tidak menjalankan dengan tekun

Dalam mengembangkan dan memajukan sebuah bisnis membutuhkan ketekunan. Sayangnya, tidak jarang pebisnis atau mitra mudah menyerah dengan keadaan ketika perusahaan mengalami masalah atau kesulitan. Hal ini tentu harus dihindari supaya bisnis yang dibangun benar-benar dapat berjalan sesuai dengan harapan.

5. Terdapat perbedaan nilai

Perbedaan nilai antara pebisnis dan mitra juga menjadi penyebab gagalnya usaha yang dirintis yang sama. Adanya perbedaan nilai akan berpengaruh terhadap cita-cita yang hendak dicapai ketika mengembangkan usaha. Oleh karena itu, jangan mencampurkan tujuan pribadi dengan tujuan bisnis.

Anda sudah mengetahui penyebab kegagalan dalam bermitra. Oleh karena itu, Anda bisa mengantisipasinya agar kegagalan tidak terjadi pada bisnis yang sedang Anda rintis bersama dengan partner.