Evaluasi Vendor: Cari Tahu Cara dan Tujuannya

Facebook
Twitter
LinkedIn
evaluasi vendor

Evaluasi vendor adalah salah satu tahapan penting dalam proses pengadaan barang dan jasa. Vendor atau penyedia memang tidak bisa lepas dari aktivitas suatu perusahaan. Hal ini karena beberapa barang atau produk dari perusahaan berasal dari vendor. Vendor pun mendapatkan keuntungan dari kebutuhan perusahaan tersebut.

Penilaian atau evaluasi terhadap pihak penyedia dilakukan dengan tujuan tertentu. Adapun tujuan evaluasi vendor adalah sebagai berikut.

  1. Mendapat pengukuran objektif terhadap kinerja vendor.
  2. Membantu membuat penilaian seimbang terhadap kinerja pemasok untuk seluruh kategori kebutuhan.
  3. Menyediakan informasi secara nyata tentang kinerja keseluruhan.
  4. Mengidentifikasi hal-hal yang bermasalah sehingga bisa melakukan tindakan pengoreksian.

Cara Evaluasi Vendor

Melihat dari tujuan evaluasi, sudah pasti perusahaan harus melakukannya demi kebaikan dari kedua belah pihak. Perusahaan tentu tidak akan merasa rugi jika mendapatkan vendor yang baik. Begitu pula, vendor akan mendapat kepercayaan dari banyak perusahaan jika memiliki penilaian yang baik dari suatu perusahaan. Berikut ini adalah cara evaluasi vendor ada berbagai macam melihat 

Kompetensi

Evaluasi yang terpenting berkaitan dengan kompetensi. Kompetensi tersebut dapat Anda cek dengan melihat review dari testimoni. Jika banyak pelanggan yang puas, tentunya vendor memiliki penilaian yang baik. Jika banyak keluhan atau komplain, tentunya kompetensinya kurang baik.

BACA JUGA: ALUR PENGELOLAAN STOK BARANG DI PERUSAHAAN

Kapasitas

Penilaian juga bisa berkaitan dengan kapasitas. Artinya, seberapa banyak pesanan yang bisa vendor tangani. Hal ini juga menjadi penilaian karena dapat memengaruhi kuantitas hingga kualitas produk dari vendor. Dengan mengetahui kapasitas, perusahaan juga akan mudah dalam menyesuaikan pemesanan.

Komitmen

Komitmen adalah hal penting dalam menjalin kerja sama. Jika vendor dapat memberikan komitmen yang baik, tentu perusahaan dapat memberikan kepercayaannya dalam proses pengadaan. Begitu pula sebaliknya, vendor dengan komitmen buruk tentu menciptakan hubungan yang tidak baik dengan perusahaan.

Konsistensi

Konsistensi berkaitan dengan dengan poin-poin sebelumnya. Jika kompetensi, kapasitas, dan komitmen vendor selalu konsisten, tentunya akan mendapat penilaian positif dari perusahaan. Tidak menutup kemungkinan juga perusahaan tersebut akan memberikan loyalitasnya kepada vendor terkait pemesanan produk tertentu.

Komunikasi

Komunikasi adalah hal penting dalam menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan vendor. Apabila terjadi miskomunikasi dengan vendor tentu dapat memunculkan kerugian bagi perusahaan. Pada dasarnya, komunikasi ini berkaitan dengan kedua belah pihak. Keduanya harus sama-sama aktif untuk mendapatkan kejelasan informasi.

Selain berpatokan pada lima hal dasar tersebut, evaluasi vendor dapat juga mengacu pada tingkat kebersihan. Selain itu, bisa juga menilik pada budaya yang dibangun oleh vendor. Jika ingin yang lebih sesuai, biaya kerja sama dengan vendor juga bisa menjadi bahan penilaian.

BACA JUGA: MENGAPA HARUS BELAJAR BRANDING? SIMAK ALASANNYA BERIKUT