Memilih vendor menjadi salah satu tahapan penting dalam proses pengadaan barang. Hal iki karena vendor menjadi salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap proses pengadaan barang tersebut. Lantas apa itu vendor? Kemudian, kerja vendor itu apa saja?
Vendor secara umum dapat berarti sebagai penjual atau pemasok. Akan tetapi, dalam sebuah bisnis terdapat juga arti vendor yang lebih spesifik. Vendor sebagai pihak ketiga sering juga disebut supplier. Dalam bisnis, vendor berperan sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen. Hal ini karena produsen memiliki produk yang akan digunakan oleh konsumen.
Baca juga : Tips Pembuatan Laporan Stok Barang Untuk Perusahaan
Cara Memilih Vendor yang Baik
Memilih vendor yang bagus bertujuan untuk melancarkan proses pengadaan barang atau jasa. Karena itulah, suatu perusahaan harus mempunyai pertimbangan dalam memilih vendor. Selain itu, perusahaan juga harus mengetahui kriteria memilih vendor. Berikut ini adalah ulasan cara memilih supplier yang bagus.
1. Menentukan tujuan
Langkah pertama sebelum menentukan memakai jasa vendor adalah menentukan tujuan. Perusahaan harus melihat kebutuhan sehingga mampu menggunakan vendor yang sesuai. Misalnya saja, untuk membangung branding perusahaan melalui website, perusahaan dapat memanfaatkan vendor di bidang pengelolaan website.
2. Mengenali kemampuan teknis
Setelah menentukan tujuan, perusahaan harus mengenali terlebih dahulu kemampuan teknis calon vendor. Terlebih lagi jika vendor tersebut berkaitan dengan suatu produk. Vendor dengan kemampuan teknis yang memadai tentu akan menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas sehingga konsumen akan merasa puas.
3. Mempertimbangkan lamanya kerja sama
Waktu juga menjadi salah satu hal penting sebelum memutuskan memakai jasa suatu vendor. Hal yang harus menjadi pertimbangan suatu perusahaan adalah lamanya kerja sama dengan vendor. Lama kerja sama tersebut lagi-lagi berhubungan dengan tujuan perusahaan dalam memakai jasa vendor.
4. Mempertimbangkan tingkat risiko
Setiap tindakan yang berkaitan dengan bisnis pasti mengandung risiko, termasuk kerja sama dengan vendor. Perusahaan harus benar-benar mempertimbangkan tingkat risiko dengan matang. Pastikan bahwa risiko tidak akan merugikan perusahaan. Selain itu, pastikan perusahaan dapat mengatasi risiko yang kemungkinan muncul.
5. Memeriksa track record vendor
Suatu perusahaan harus mengenali track record calon vendor. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara. Misalnya saja dengan mengeceknya di forum jual beli. Cara paling mudahnya adalah dengan melihat track record penjualan. Jika produk banyak yang menggunakan kemungkinan banyak yang suka karena kualitasnya baik.
6. Mengecek variasi produk
Beberapa vendor menarik perhatian suatu perusahaan dengan produk yang bervariasi. Dengan adanya produk yang variatif, perusahaan akan menjadi lebih banyak pilihan. Meskipun barang bervariasi, kualitas produk tetap menjadi pertimbangan utama.
7. Memastikan harga sesuai standar
Jika ingin mendapatkan keuntungan maksimal, perusahaan harus menghitung anggaran dalam bekerja sama dengan vendor. Pastikan harga dari vendor harus sesuai standar. Namun, jangan juga terkecoh dengan vendor yang memberikan harga di bawah standar karena bisa jadi kualitasnya lebih rendah.
8. Menyesuaikan rekomendasi dari pihak lain
Tips terakhir adalah menyesuaikan rekomendasi dari pihak lain, terutama pihak yang pernah bekerja sama dengan vendor. Dengan adanya rekomendasi tersebut, setidaknya perusahaan memiliki gambaran umum jika mengadakan suatu kerja sama. Perusahaan juga dapat menyiapkan rencana cadangan ketika terjadi kegagalan.
Dengan mengikuti tips yang telah kami sampaikan semoga saja perusahaan Anda bisa mendapatkan vendor yang baik. Adanya dukungan vendor yang baik tentu akan memperlancar proses bisnis atau pengadaan barang dan jasa. Selain itu, vendor yang baik juga akan meminimalisasi kemunculan risiko.