Sales pitch dapat mendatangkan pelanggan karena terlihat menarik. Namun, apakah Anda sudah memahami maksud dari istilah tersebut? Sales pitch adalah presentasi singkat tentang keunggulan produk. Biasanya, presentasi dilakukan hanya dalam waktu beberapa menit.
Contoh sales pitch adalah yang dilakukan oleh perusahaan medis Merck. Brand tersebut hanya menuliskan paragraf singkat di situs resminya. Paragraf yang ditulisnya berupa pengalaman Merck yang sudah melayani kebutuhan kesehatan selama ratusan tahun.
Baca juga: 5 Tips Membuat Evergreen Content, Tingkatkan Traffic Website
Membangun Sales Pitch dengan Efektif
Untuk membangun sales pitch yang efektif, Anda bisa mengikuti tips berikut.
1. Melakukan Riset Lebih Dahulu
Riset dilakukan untuk mengetahui minat atau ketertarikan calon konsumen. Karena itulah, Anda bisa memulainya dengan mengenali calon konsumen hingga meriset masalah yang mereka hadapi untuk mendatangkan solusi. Dengan begitu, konsumen akan merasa diperhatikan.
2. Memastikan Mengenal Penentu Keputusan
Jika ingin mendapatkan hasil, Anda harus mengenali penentu keputusan pembelian. Hal ini berlaku jika Anda menawarkan produk di suatu organisasi atau perusahaan. Pastikan Anda menyampaikan penawaran produk kepada orang yang tepat agar tidak buang-buang waktu.
3. Menjelaskan Detail Brand Secara Ringkas
Anda harus menjelaskan detail brand dengan ringkas. Untuk itulah, Anda bisa membuat poin-poin keunggulan dari brand yang Anda miliki. Pastikan keunggulan tersebut menjadi kebutuhan atau keinginan dari calon pelanggan sehingga bisa mendatangkan keberminatan.
4. Menanggapi Penolakan Customer
Dalam menawarkan suatu produk bukan tidak mungkin Anda akan mengalami penolakan. Anda harus mempersiapkan jawaban atas penolakan dari konsumen tersebut. Jangan sampai jawaban Anda terkesan memojokkan dan memaksa pelanggan untuk membeli produk.
5. Mendengar Keinginan Calon Customer
Meskipun Anda berusaha menjelaskan keunggulan produk, Anda tidak boleh mencekoki pengetahuan tersebut dengan paksa. Anda harus bersikap terbuka dengan memperhatikan keinginan pelanggan. Dengarkanlah hal yang menjadi keinginan konsumen.
6. Mengantisipasi Pertanyaan Sulit
Karena penjelasan yang Anda berikan cukup singkat, bukan tidak mungkin pelanggan akan mengajukan pertanyaan yang sulit. Hal ini harus Anda antisipasi supaya pelanggan tidak kehilangan kepercayaan. Anda bisa menyusun pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan.
7. Menambahkan Call to Action
Memang ada kemungkinan konsumen tidak akan langsung membeli produk yang Anda tawarkan. Meski demikian, pastikan Anda menambahkan call to action di akhir penjelasan. Hal ini menjadi ujung dari penawaran produk yang Anda lakukan.
8. Memasukkan Referral
Selain call to action, Anda pun bisa memasukkan referral. Adanya referral akan membantu Anda untuk mendapatkan konsumen baru. Hal ini karena konsumen yang sudah menggunakan produk akan merekomendasikannya ke orang lain.
Sudah siapkah Anda untuk melakukan presentasi produk?